Jumat, 12 November 2010

Dampak Kebakaran Hutan

Entah karena dosa siapa. Yang jelas, setiap kali memasuki musim kemarau masyarakat Riau “terpaksa” menghirup asap yang ditimbulkan dari bakaran hutan dan lahan di salah satu propinsi terkaya tersebut. Anehnya lagi kejadian serupa selalu saja terulang setiap tahunnya. Diawali dengan musim kemarau pendek (Februari – Maret) dan terus bersambung pada kemarau panjang (Juni – September). Intensitasnya juga semakin bertambah. Bila pada tahun 1992 , ketika kebakaran pertama kali dapat terdeteksi, titik api yang muncul masih dalam bilangan puluhan, saat ini titik api serupa sudah muncul disegala tempat yang masih mamiliki hutan asli. Jumlahnyapun sudah mencapai angka ratusan. Singapura dan Malaysia pernah melayangkan surat protes bernada keras agar Indonesia mengambil sikap yang tegas terhadap pelaku pembakaran. Brunei Darussalam sepertinya hanya tinggal menunggu waktu untuk marah karena kebakaran hutan sudah muncul di Kalimantan.

Abdurahman Wahid, sebagai orang No 1 telah memberikan tanggapan walaupun gejala kebakaran telah mulai terdeteksi pada awal tahun yang sama. Ketika itu (pertengahan tahun 2000) Menhutbun dan Meneg LH dimintanya untuk mengambil tindakan konkret sehingga Sonny Keraf sebagai Menteri Negara Lingkungan Hidup terpaksa mengeluarkan pernyataan bahwa keadaan kebakaran hutan tersebut sudah dalam bahaya. Dilapangan, Menhutbun ketika itu – Nurmahmudi Ismail – telah meminta agar semua kegiatan penyiapan lahan perkebunan dan hutan tanaman industri, yang menjadi penyebab kebakaran, untuk sementara dihentikan. Perusahaan-perusahaan yang terkait harus sesegera mungkin memadamkan api selambat-lambatnya dua minggu terhitung sejak 15 Maret 2000.

Dalam konteks kebijakan, dibentuklah Tim Yustisi Nasional dengan tugas menyelesaikan perkara kebakaran hutan dengan agenda utamanya mengindentifikasi keterlibatan perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan, pengusaha Hutan TanamanIndustri dan pengusaha Perkebunan.

Dari kesibukan tersebut diatas sepertinya Pemerintah memiliki niat baik untuk menangani kebakaran hutan. Namun sudah tepatkah tindakan tersebut mengingat hal dan perlakuan yang sama selalu saja terjadi pada saat kebakaran hutan mulai melanda. Dan hasilnya? Kebakaran selalu saja terjadi. Ini adalah jawaban yang tidak terbantahkan dari pertanyaan yang muncul mengenai kinerja pemerintah terhadap pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan. Singkatnya kita selalu saja ribut setelah kejadian terjadi dan tidak pernah ada upaya untuk melakukan pencegahan kongkrit agar kejadian serupa tidak terulang lagi.


BERBAGAI DAMPAK YANG DITIMBULKAN

Tulisan ini mencoba untuk mengupas dampak-dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Riau dari berbagai aspek dan diakhiri dengan beberapa kesimpulan dan saran-saran apa dan bagaimana yang seharusnya dilakukan oleh PemerintahIndonesia berkenaan dengan kebakaran hutan dan lahan tersebut.






Dari diskusi bergulir tersebut, beberapa aspek yang terindentifikasi sebagai dampak yang ditimbulkan dari kebakaran hutan tersebut adalah:
1. Dampak Terhadap Sosial, Budaya dan Ekonomi

a. Hilangnya sejumlah mata pencaharian masyarakat di dan sekitar hutan.
 
b. Terganggunya aktivitas sehari-hari 
c. Peningkatan jumlah Hama 
d. Terganggunya kesehatan
 e. Produktivitas menurun

2. Dampak Terhadap Ekologis dan Kerusakan Lingkungan

 a. Hilangnya sejumlah spesies

 b. Ancaman erosi 
 c. Perubahan fungsi pemanfaatan dan peruntukan lahan 
 d. Penurunan kualitas air
 e. Terganggunya ekosistem terumbu karangf. Menurunnya devisa negarag. Sedimentasi di aliran sungai

3. Dampak Terhadap Hubungan Antar negara 
     Asap yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut sayangnya tidak mengenal batas administratif. Asap tersebut justru terbawa angin ke negara tetangga sehingga sebagian negara tetangga ikut menghirup asap yang ditimbulkan dari kebakaran di negara Indonesia. Akibatnya adalah hubungan antara negara menjadi terganggu dengan munculnya protes keras dari Malaysia dan Singapura kepada Indonesia agar kita bisa secepatnya melokalisir kebakaran hutan agar asap yang ditimbulkannya tidak semakin tebal. 
4. Dampak terhadap Perhubungan dan Pariwisata
     Tebalnya asap juga mengganggu transportasi udara. Sering sekali terdengar sebuah pesawat tidak bisa turun di satu tempat karena tebalnya asap yang melingkungi tempat tersebut. 

Sumber :Attayaya

Pendapat saya :kita harus menjaga dan mencegah kelestarian hutan agar tidak terjadi bencana Alam

Hentikan Penebangan Hutan di Kapuas Kalimantan Barat

     Upaya penghancuran hutan alam di Kalimantan sampai saat ini masih saja terjadi. Salah satunya adalah apa yang dilakukan oleh PT. Toras Banua Sukses di Kapuas Hulu Kalimantan Barat. Berbekal surat izin IUPHHK yang diperoleh pada tanggal 19 Februari 2002 Nomor:522/105/PH/2002 seluas 22.000 ha yang mendapat pembaharuan izin usaha pemanfaatan Hasil Hutan Kayu (IUPHHK) seluas 24.920 ha, melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 107/MENHUT-II/2006 tanggal 17 April 2006.
     Terbitnya izin usaha penebangan kawasan hutan Mendalam di Kapuas ini telah menimbulkan keresahan masyarakat adat Kayaan di Mendalam. Berdasarkan pantauan ProFauna dalam kurun 6 bulan terakhir ini masyarakat telah 3 kali melakukan demonstrasi menolak keberadaan perusahaan di kawasan hutan mendalam tersebut. Masyarakat adat juga telah meminta bantuan ProFauna untuk menyelamatkan hutan yang menjadi penyangga kehidupan mereka itu.
     Tetap beroperasinya PT. Toras di Kapuas ini sangatlah kontra produktif dengan upaya-upaya konservasi hutan yang dilakukan selama ini. ProFauna mendesak menteri kehutanan untuk mencabut izin konsesi PT. Toras di Kapuas. Pemerintah harus serius dalam melakukan konservasi hutan-hutan alam yang tersisa saat ini.
Desakan ProFauna itu dilontarkan dalam demonstrasi unik yang dilakukan ProFauna di Jakarta (9/8/2010). Dalam demonstrasi tersebut, beberapa aktivis ProFauna memakai kostum dari daun sebagi simbol hutan. Aktivis lain membawa poster dan banner bertuliskan "Stop Penebangan Hutan di Kapuas Kalimantan".
Selain itu, melegalisasi pengrusakan hutan di Kapuas ini juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak serius dalam upaya konservasi hutan dan satwa liar. Kabupaten Kapuas adalah salah satu kabupaten di Indonesia yang mencanangkan diri sebagai kabupaten konservasi, sehingga segala bentuk kebijakan yang berpotensi merusak harus dapat dihindarkan. Lebih jauh lagi berdasarkan pantauan ProFauna diketahui bahwa lokasi hutan konsesi tersebut juga menjadi habitat bagi orangutan, bekantan dan beruang madu. Pengrusakan hutan di Kapuas tentunya juga akan menjadi ancaman serius bagi kelestarian satwa langka tersebut.
      Pemerintah Indonesia sendiri secara khusus telah menjadikan orangutan sebagai salah satu satwa prioritas dalam konservasi satwa liar. Dalam rencana aksi konservasi orangutan 2007-2017 populasi orangutan di Kalimantan Barat diperkirakan sebanyak 7245 ekor dengan perkiraan blok-blok habitat adalah di Batang Ai (Sarawak), Lanjak Entimau (Sarawak), Betung Kerihun, Danau Sentarum dan Rawa Kapuas Hulu (Selatan Sungai Kapuas, utara Melawi). Salah satu prioritas penting dalam konservasi orangutan adalah memberikan rumah yang aman bagi orangutan tersebut, dan salah satu rumah orangutan tersebut adalah hutan di Kapuas Kalimantan Barat.

Sumber : www.profauna.org

Cara Perkembangbiakan Jamur kuping

Jamur kuping

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Jamur kuping
Auricularia auricula-judae a.JPG

Jamur kuping (Auricularia auricula) merupakan salah satu kelompok jelly Fungi yang masuk ke dalam kelas Basidiomycota dan mempunyai tekstur jelly yang unik.
1.Fungi yang masuk ke dalam kelas ini umumnya makroskopis atau mudah dilihat dengan mata telanjang. 
2. Miseliumnya bersekat dan dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu: miselium primer (miselium yang sel-selnya berinti satu, umumnya berasal dari perkembangan basidiospora) dan miselium sekunder (miselium yang sel penyusunnya berinti dua, miselium ini merupakan hasil konjugasi dua miselium primer atau persatuan dua basidiospora). Auricularia auricula umumnya kita kenal sebagai jamur kuping.
3.Jamur ini disebut jamur kuping karena bentuk tubuh buahnya melebar seperti daun telinga manusia (kuping).

    * Karakteristik

     Karakteristik dari jamur kuping ini adalah memiliki tubuh buah yang kenyal (mirip gelatin) jika dalam keadaan segar. Namun, pada keadaan kering, tubuh buah dari jamur kuping ini akan menjadi keras seperti tulang.Bagian tubuh buah dari jamur kuping berbentuk seperti mangkuk atau kadang dengan cuping seperti kuping, memiliki diameter 2-15 cm, tipis berdaging, dan kenyal.
Warna tubuh buah jamur ini pada umumnya hitam atau coklat kehitaman akan tetapi adapula yang memiliki warna coklat tua.Jenis jamur kuping yang paling memiliki nilai bisnis yang tinggi adalah yang memiliki warna coklat pada bagian atas tubuh buah dan warna hitam pada bagian bawah tubuh buah, serta ukuran tubuh buah kecil.Jamur kuping merupakan salah satu jamur konsumsi yang umum dikeringkan terlebih dahulu, kemudian direndam dengan air dalam waktu relatif singkat sehingga jamur ini akan kembali seperti bentuk dan ukuran segarnya.

Siklus hidup

Cara reproduksi vegetatif dari jamur kuping adalah dengan membentuk tunas, dengan konidia, dan fragmentasi miselium. Sedangkan, reproduksi generatif jamur kuping adalah dengan menggunakan alat yang disebut basidium, basidium berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp, yang selanjutnya menghasilkan spora yang disebut basidiospora.
Siklus hidup pada jamur kuping hampir serupa dengan siklus hidup pada jamur tiram dan shiitake yaitu tubuh buah yang sudah tua akan menghasilkan spora yang berbentuk kecil, ringan, dan jumlahnya banyak. Apabila spora tersebut jatuh pada kondisi dan tempat yang sesuai dengan persyaratan hidupnya (misalnya di kayu mati atau bahan yang mengandung selulosa dan dalam kondisi yang lembab) maka spora tersebut akan berkecambah dan membentuk miselium melalui beberapa fase. Pada fase pertama, miselium primer yang tumbuh akan terus menjadi banyak dan meluas. Selanjutnya akan berkembang menjadi miselium sekunder yang membentuk primordial (penebalan miselium pada bagian permukaan miselium sekunder dengan diameter sekitar 0.1 cm). Dari primordial akan tumbuh dan terbentuk kuncup tubuh buah (pada tingkat awal) yang semakin lama akan semakin membesar (kurang lebih 3-5 hari). Kemudian, dari primordial akan tumbuh tubuh buah jamur yang bentuknya lebar, yang pada saat tua dapat dipanen.

Kandungan gizi

  Kandungan nutrisi yang terdapat pada jamur kuping per 100 g yaitu air 14.8 g, energi 284 kkal, protein 9.25 g, lemak 0.73 g, karbohidrat 73 g, serat 70.1 g, ampas 2.21 g. Pada jamur kuping terdapat pula berbagai macam vitamin dan mineral. Jenis vitamin yang ada dalam jamur kuping ialah thiamin 0.015 mg, riboflavin 0.844 mg, niacin 6.267 mg, asam pantotenat 0.481 mg, vitamin B6 0.112 mg, dan folat 38 mcg. Sementara itu, mineral yang terkandung dalam jamur kuping ialah kalsium 159 mg, besi 5.88 mg, magnesium 83 mg, fosfor 184 mg, kalium 754 mg, natrium 35 mg, seng 1.32 mg, tembaga 0.183 mg, mangan 1.951 mg, dan selenium 128 mcg.

Manfaat

     Jamur kuping memiliki banyak manfaat kesehatan, di antaranya untuk mengurangi penyakit panas dalam dan rasa sakit pada kulit akibat luka bakar. Bila jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkannya memiliki khasiat sebagai penangkal (menonaktifkan) zat-zat racun yang terbawa dalam makanan, baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, maupun racun berbentuk logam berat. Kandungan senyawa yang terdapat dalam lendir jamur kuping juga efektif untuk menghambat pertumbuhan karsinoma dan sarkoma (sel kanker) hingga 80-90% serta berfungsi sebagai zat anti koagulan (mencegah dan menghambat proses penggumpalan darah).

jika jamur kuping dipanaskan maka lendir yang dihasilkan memiliki khasiat antara lain :
  • Penangkal / penonaktif racun baik dalam bentuk racun nabati, racun residu pestisida, bakhan sampai ke racun berbentuk logam berat. Hampir semua ramuan masakan Cina, jamur kuping selalu ditambahkan untuk tujuan menonaktifkan racun yang terbawa dalam makanan.
  • Kandungan senyawa dalam lendir jamur kuping, efektif untuk menghambat pertumbuhan carcinoma dan sarcoma (kanker) sampai 80 – 90%. Berfungsi juga untuk antikoagulan.
  • Lendir jamur kuping dapat meghambat dan mencegah penggumpalan darah.
  • Dapat menormalkan tekanan darah, menurunkan kolesterol, meningkatkan kekebalan tubuh, menguatkan syaraf, dapat mengurangi stress, berfungsi sebagai antioksidan, dan juga antitumor.